Berita ekonomi dan bisnis terkini hingga Rabu siang, 29 Mei 2024, mencakup berbagai isu penting, mulai dari penolakan serikat pekerja tekstil terhadap potongan gaji untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) hingga lonjakan jumlah penumpang Indonesia AirAsia sepanjang tahun 2023.

1. Serikat Pekerja Tekstil Tolak Potong Gaji untuk Tapera: Akal-akalan Pemerintah
Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP TSK SPSI) dengan tegas menolak pemotongan gaji untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP TSK SPSI, Roy Jinto, mendesak pemerintah untuk membatalkan dan mencabut PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tapera.

"Tapera hanya akal-akalan pemerintah untuk mengumpulkan dana dari buruh yang dikelola BP Tapera, yang gaji dan biaya operasionalnya dibebankan dari simpanan rakyat yang diwajibkan melalui UU Tapera," kata Roy dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 29 Mei 2024.

Roy mengungkapkan bahwa potongan upah pekerja untuk iuran bulanan sudah terlalu banyak, mulai dari BPJS Kesehatan hingga iuran Jaminan Hari Tua (JHT) melalui BPJS Ketenagakerjaan. Ia menilai bahwa beban ini akan semakin berat jika iuran Tapera diwajibkan.

2. Kenneth Koh Tunggu Niat Baik Rudy Salim Kembalikan 9 Mobil Mewah yang Ditahan Bea Cukai
Pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh Keik Lun, berharap Rudy Salim bisa segera mengembalikan sembilan mobil mewahnya ke Malaysia. Kenneth, pemilik Speedline Industries Sdn Bhd, didenda Bea Cukai sebesar Rp 8,8 miliar karena mendatangkan sembilan mobil mewah ke Indonesia untuk Prestige Image Motorcars, perusahaan milik Rudy Salim.

"Kami mengharapkan niat baik Rudy Salim untuk mengembalikan sembilan mobil itu ke Malaysia," kata Kenneth Koh.

Menurut laporan Majalah Tempo pada 12 Maret 2023, sembilan mobil mewah Kenneth ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta. Kenneth melaporkan pihak Bea Cukai ke Kejaksaan Agung melalui kuasa hukumnya, Johny Politon dari kantor OC Kaligis & Associates, karena merasa kehilangan sembilan mobil mewah tersebut.

3. Jumlah Penumpang Indonesia AirAsia Sepanjang 2023 Mencapai 6,18 Juta, Melonjak 90,27 Persen
Maskapai penerbangan Indonesia Air Asia mencatat kenaikan jumlah penumpang yang signifikan sepanjang tahun 2023. Total penumpang mencapai 6,18 juta, naik 90,27 persen dari 3,24 juta penumpang pada tahun 2022.

"Pulih dari pandemi COVID-19, seluruh industri penerbangan tanah air pun mulai menggeliat bangkit dari keterpurukan, begitu juga dengan Indonesia Air Asia," ujar Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga, dalam keterangan tertulis, Rabu 29 Mei 2024.

Veranita menambahkan bahwa lonjakan jumlah penumpang ini diikuti dengan peningkatan tingkat keterisian penumpang (load factor) menjadi 85 persen, dibandingkan 79 persen pada tahun sebelumnya.

Dengan meningkatnya permintaan perjalanan udara, Indonesia AirAsia optimis untuk terus berkembang dan berkontribusi pada pemulihan industri penerbangan nasional.