Ekonom Senior Mari Elka Pangestu baru-baru ini menyoroti dampak serius dari pelambatan ekonomi China terhadap pasar Indonesia. Salah satu masalah utama yang diidentifikasi adalah over capacity dalam sektor manufaktur Tiongkok yang menyebabkan banjir produk dari China ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Produk-produk konsumer akhir seperti sepatu, pakaian, dan mainan anak telah merangsek ke pasar domestik, mengancam keberadaan dan daya saing produsen lokal.
Mari Elka Pangestu mengungkapkan bahwa lonjakan produk dari China ini tidak hanya mempengaruhi sektor tekstil dan sepatu, tetapi juga bisa menekan pasar produk lokal. Hal ini disebabkan oleh harga yang lebih kompetitif dari produk-produk China, yang sering kali menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk-produk buatan dalam negeri.
Pemerintah Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk melindungi industri lokal dari dampak negatif ini. Mari menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung daya saing produk dalam negeri. Upaya ini termasuk mendorong konsumsi domestik melalui promosi slogan "Aku Cinta Produk Indonesia" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap produk lokal.
Di samping itu, pemerintah juga perlu melakukan strategi yang lebih komprehensif untuk mengatasi dampak dari banjir produk luar negeri ini. Penekanan pada inovasi, peningkatan kualitas, dan efisiensi produksi di sektor manufaktur lokal bisa menjadi langkah penting untuk menjaga keberlanjutan industri dalam negeri.
Untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai bahaya banjir produk dari China dan dampaknya terhadap pasar Indonesia, serta strategi yang harus diterapkan, simak dialog antara Anneke Wijaya dan Ekonom Senior Mari Elka Pangestu dalam program Power Lunch pada hari Rabu, 14 Agustus 2024.