Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan bahwa industri tekstil di Indonesia tidak sedang mengalami penurunan seperti yang dikabarkan sebelumnya. Meskipun terdapat laporan tentang rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran, menurutnya, industri tekstil dan sektor terkait justru sedang mengalami peningkatan aktivitas saat ini. "Saya kok mendapat laporan dari teman-teman API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) bahwa justru sekarang sektor tekstil dan turunannya ini justru sedang menggeliat, sedang banyak order. Jadi justru kebalikannya yang disampaikan," ujarnya kepada wartawan di kantornya pada Senin (25/3).

Menteri Agus menyatakan bahwa informasi terbaru yang diterimanya menunjukkan bahwa industri turunan tekstil juga sedang pulih dari dampak pandemi yang sebelumnya merosot. Menurutnya, data yang diterimanya adalah yang paling terkini.

"Ketua umum API memberikan laporan kepada saya bahwa industri tekstil dan turunannya sedang baik. Sejak Minggu lalu, secara berkala beliau menyampaikan kepada saya dalam data. Jadi sekarang justru sedang menggeliat," tambahnya.

Pernyataan Menteri Agus ini menyusul pengakuan sebelumnya dari Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, yang menyebutkan bahwa jumlah PHK di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia mencapai sekitar 1 juta orang sejak kuartal keempat tahun 2022.

"Sejak kuartal keempat 2022, PHK di industri tekstil itu ada mencapai 1 juta sebenarnya. Itu kalau kita hitung dari utilisasi pabrik," ujarnya.

Meskipun demikian, perbedaan persepsi antara laporan Menteri Agus dengan pengakuan sebelumnya menunjukkan adanya kompleksitas dalam situasi industri tekstil di Indonesia. Mungkin ada faktor-faktor tertentu yang memengaruhi situasi di berbagai perusahaan tekstil, dan inilah yang perlu diperhatikan secara lebih mendalam oleh para pemangku kepentingan untuk memahami kondisi sebenarnya dan merumuskan langkah-langkah yang tepat untuk mendukung pemulihan industri tekstil di Tanah Air.