Industri tekstil merupakan salah satu sektor yang merasakan dampak yang cukup berat akibat kondisi perekonomian global yang lesu. Situasi ini menghadirkan tantangan besar bagi industri tersebut dalam membayar Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pekerjanya. Menanggapi hal ini, Arsjad, seorang pemimpin dalam Komite Nasional Ekonomi dan Industri (Kadin), menyuarakan keprihatinannya.

Menurut Arsjad, kondisi industri tekstil yang kewalahan membayar THR merupakan hasil dari situasi ekonomi global yang tidak terkendali. Dia memahami bahwa hal ini berada di luar kendali industri tersebut. Namun, sebagai langkah yang dapat diambil, Arsjad mengimbau para pengusaha dan perusahaan untuk bersikap terbuka terhadap kemampuan perusahaan dalam memberikan THR kepada karyawan. Dia menegaskan bahwa tidak semua pengusaha berada dalam kondisi finansial yang memadai.

"Dalam situasi yang kurang baik, penting bagi pengusaha dan perusahaan untuk berkomunikasi secara transparan dengan para pekerja dan buruh, menyampaikan kemampuan finansial perusahaan secara jujur, apakah mampu atau tidak mampu untuk memberikan THR," ujarnya.

Arsjad percaya bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur dapat membuat para pekerja memahami alasan di balik ketidakmampuan perusahaan dalam membayar THR. Dia menilai bahwa tindakan ini sangat penting dilakukan oleh para pengusaha sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap karyawan.

"Komunikasi dan interaksi yang baik antara pengusaha dan karyawan sangatlah penting, karena itu merupakan bagian dari tanggung jawab dalam berusaha di Indonesia," tambahnya.

Arsjad menekankan bahwa keberadaan dialog yang terbuka dan jujur antara pengusaha dan karyawan tidak hanya mendukung kesejahteraan pekerja, tetapi juga memperkuat hubungan antara kedua belah pihak. Ini merupakan bagian integral dari upaya bersama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh industri tekstil dan sektor-sektor lainnya di Indonesia.

Dengan demikian, membangun komunikasi yang transparan dan memperlakukan karyawan sebagai mitra dalam kesuksesan perusahaan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri tekstil dan memastikan kesejahteraan bersama dalam dunia kerja di Indonesia.