Indonesia dan Turki resmi mempererat kerja sama di sektor fesyen dan tekstil melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di ajang Istanbul Fashion Connection (IFCO) 2025 yang berlangsung pada 20–22 Agustus 2025. Kesepakatan ini melibatkan lima pihak, yakni IKRA Council (Indonesia) yang diwakili Ali Charisma, International Apparel Federation-Turkey Chapter, MTD Turkey, UT Project oleh Umit Temurin, serta ITKIB Fuarcilik.
MoU tersebut bertujuan memperkuat hubungan bilateral kedua negara dalam industri fesyen dan tekstil, sekaligus membuka jalan bagi kolaborasi strategis yang saling menguntungkan. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, yang menegaskan dukungan BI terhadap pengembangan modest fashion Indonesia di pasar global.
Destry menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan momentum penting untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk fesyen muslim Indonesia. Menurutnya, kesepakatan tersebut akan mendorong peningkatan produksi dan promosi modest fashion Indonesia bersama dengan pelaku industri fesyen Turki. Lebih jauh, ia menekankan pentingnya memperkuat ekosistem global untuk mendukung pertumbuhan industri fesyen muslim yang terus berkembang pesat.
Isi MoU meliputi pertukaran desainer dan pelaku kreatif, proyek produksi bersama antara desainer Indonesia dan produsen Turki, pelatihan peningkatan kapasitas, serta promosi bersama di ajang internasional. Kesepakatan ini diharapkan membuka akses pasar baru, mendorong ekspor tekstil dan fesyen, serta memperkokoh posisi Indonesia dan Turki sebagai pusat modest fashion dunia. MoU berlaku selama dua tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama.