Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam menjaga keberlangsungan industri tekstil nasional di tengah berbagai tantangan yang melanda sektor tersebut. Dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri untuk membahas kondisi terkini industri tekstil, termasuk salah satu perusahaan besar, Sritex, yang tengah menghadapi proses hukum.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa Presiden ingin mendapatkan perkembangan terbaru mengenai situasi industri tekstil dan memastikan perusahaan-perusahaan tetap beroperasi. Ia menyampaikan bahwa pemerintah akan berkoordinasi dengan pihak kurator terkait status pailit Sritex, sehingga setiap langkah dapat ditempuh secara hati-hati dan sesuai prosedur.
Di sisi lain, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja. Industri tekstil didorong untuk tetap menjalankan aktivitas produksi, sementara para pekerja diimbau untuk tetap tenang. Pemerintah, ujar Yassierli, tengah menyiapkan langkah terbaik agar hak-hak pekerja tetap terpenuhi selama proses hukum berjalan.
Yassierli menambahkan bahwa perlindungan tenaga kerja menjadi perhatian utama. Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh hak karyawan Sritex dijaga dan tidak ada kekhawatiran berlebih mengenai masa depan mereka. Ia juga menyebutkan bahwa Wakil Menteri Ketenagakerjaan telah dikirim langsung ke lokasi untuk memantau kondisi dan memastikan situasi tetap kondusif.
Melalui rapat dan langkah koordinatif tersebut, pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas industri tekstil sebagai salah satu sektor strategis nasional. Upaya bersama antara pemerintah, industri, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan mampu menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi keberlangsungan industri tekstil Indonesia.