Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menilai pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa menjadi peluang penting untuk memperbaiki sejumlah pekerjaan rumah yang selama ini belum terselesaikan. Ketua Umum APSyFI, Redma Gita Wirawasta, menyebut ada banyak hal yang perlu segera dibenahi, mulai dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai hingga Badan Kebijakan Fiskal (BKF).

Pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertekstilan dinilai sebagai momentum penting untuk membenahi sektor sandang Indonesia secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir. Regulasi ini diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan mendasar, seperti ketergantungan impor bahan baku, mesin produksi yang sudah tua, tingginya biaya energi dan logistik, hingga perlindungan pasar domestik.

Impor pakaian bekas ilegal yang baru-baru ini diungkap Kementerian Perdagangan (Kemendag) dinilai sebagai masalah serius yang terorganisir. Majelis Rayon Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Tekstil menegaskan persoalan ini tidak bisa dipandang sebelah mata dan mendesak pemerintah untuk menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.

PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menunjukkan komitmen nyata dalam menjalankan bisnis berkelanjutan melalui program EcoFusion Sustainability Week. Inisiatif ini sejalan dengan visi perusahaan “connect every Indonesian for a better life” sekaligus mengajak karyawan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dengan tema sustainable fashion.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memperkirakan kinerja ekspor pakaian jadi dari Indonesia tahun ini berpotensi stagnan, bahkan menurun, akibat kebijakan tarif 19% yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap produk asal Indonesia. Wakil Ketua API, David Leonardi, menyebut kebijakan tersebut memberi tekanan tambahan bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional di tengah kondisi global yang penuh tantangan.