Pemutusan hubungan kerja (PHK) di Solo, Jawa Tengah, terus mengalami peningkatan, khususnya di sektor tekstil dan garmen. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Solo, sebanyak 127 pekerja terkena PHK selama semester pertama tahun 2024. Angka tersebut hanya mencakup pekerja yang melapor ke Disnaker, dan jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi mengingat beberapa pekerja mungkin tidak melaporkan PHK mereka.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Solo, Widyastuti Pratiwiningsih, perusahaan yang melakukan PHK diwajibkan melaporkan data tersebut ke dinas. Namun, tidak semua perusahaan mematuhi kewajiban ini, sehingga Disnaker Solo menerjunkan tim untuk melakukan pendataan langsung di lapangan. Mayoritas pekerja yang terkena PHK berasal dari sektor tekstil dan garmen, sektor yang paling terdampak dalam peningkatan PHK di Jawa Tengah, yang mencatat rekor tertinggi di Indonesia.

Selain mencatat data PHK, Disnaker Solo juga menjalankan program-program untuk membantu para pekerja yang terkena dampak. Salah satunya adalah verifikasi data untuk memastikan pekerja yang terdampak mendapatkan akses ke program Jaminan Kehilangan Pekerjaan. Selain itu, Disnaker juga berupaya memfasilitasi pengalihan pekerja ke lowongan pekerjaan lain yang dibuka oleh perusahaan yang melakukan PHK, dengan tujuan mengurangi jumlah PHK yang terjadi.

Bagi pekerja yang tidak mendapatkan hak atau pesangon, Disnaker Solo menyediakan layanan aduan yang dapat dimanfaatkan oleh para pekerja. Ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Solo untuk memberikan solusi dan perlindungan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Solo pada tahun 2023 tercatat sebesar 4,58%, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,83%. Namun, dengan adanya gelombang PHK terbaru ini, Disnaker Solo berkomitmen untuk menekan jumlah pengangguran agar tidak kembali meningkat.

Tantangan besar masih dihadapi oleh sektor tenaga kerja di Solo, terutama dengan banyaknya perusahaan tekstil yang bangkrut, yang menjadi pemicu utama lonjakan PHK di wilayah tersebut. Pemerintah dan Disnaker Solo akan terus berupaya menciptakan solusi untuk menjaga stabilitas ketenagakerjaan di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian ini.