Tercapainya kesepakatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU CEPA) menjadi kabar baik bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional. Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Anne Patricia Sutanto, menyatakan bahwa perjanjian ini akan mendongkrak investasi dan membuka peluang ekspor yang lebih luas ke pasar Uni Eropa.

Setelah hampir satu dekade menjalani proses penjajakan dan negosiasi, perundingan IEU CEPA akhirnya mencapai titik akhir pada Minggu, 13 Juli 2025. Hal ini terjadi setelah pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Kesepakatan ini disebut-sebut akan memperkuat hubungan ekonomi kedua belah pihak secara signifikan, terutama bagi sektor TPT Indonesia.

Anne menjelaskan bahwa saat ini sekitar 12% ekspor TPT Indonesia ditujukan ke Eropa. Dengan pemberlakuan IEU CEPA yang diharapkan mulai berlaku pada awal 2027, API memperkirakan potensi kenaikan ekspor bisa mencapai tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan. Optimisme ini didasari oleh terbukanya akses yang lebih mudah dan kompetitif ke pasar Eropa.

Menurut Anne, pelaku usaha di sektor TPT telah siap untuk memperluas dan memperdalam penetrasi pasar di Benua Biru. Namun, ia menegaskan bahwa kesiapan industri harus didukung oleh berbagai elemen, tidak hanya dari sisi pengusaha, tetapi juga dari kebijakan pemerintah. Salah satu poin penting adalah kemampuan industri memenuhi standar keberlanjutan yang semakin ketat di Uni Eropa.

Untuk itu, API telah memberikan masukan kepada pemerintah, khususnya terkait kebutuhan transisi ke energi terbarukan dan penguatan infrastruktur yang ramah lingkungan. Kedua hal tersebut dinilai menjadi syarat penting untuk bersaing di pasar Eropa dan mempertahankan daya saing jangka panjang industri TPT nasional.

Selain itu, Anne juga menyoroti pentingnya reformasi birokrasi, terutama dalam proses perizinan baik di tingkat pusat maupun daerah. Menurutnya, penyederhanaan izin usaha akan sangat mendukung efisiensi waktu dan biaya bagi para pengusaha yang ingin menambah kapasitas produksi demi menjawab lonjakan permintaan dari pasar ekspor.

Dengan terbukanya peluang baru melalui IEU CEPA dan dukungan kebijakan yang tepat, industri tekstil Indonesia diyakini dapat memasuki babak baru yang lebih kompetitif dan berkelanjutan di pasar global.