Ekonomi Vietnam mengalami lonjakan pesat, membuatnya menjadi pusat manufaktur global yang mengintegrasikan berbagai sektor seperti teknologi, otomotif, elektronik, serta pakaian dan tekstil. Prediksi pertumbuhan ekonomi Vietnam yang kuat membuatnya menjadi ancaman serius bagi investasi Indonesia, khususnya dalam sektor pertekstilan. Menurut Ketua Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, Vietnam memiliki keunggulan dalam mendorong pertumbuhan industri tekstilnya.

Industri tekstil di Indonesia, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), saat ini menghadapi tantangan yang cukup serius. Menurut Sekretaris Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DIY, Timotius Apriyanto, ada dua faktor utama yang menyebabkan industri ini masih lesu: kondisi geopolitik global dan masalah impor ilegal.

Sebuah bencana alam mengguncang PT Kahatex di Sumedang pada Rabu (21/2/2024) kemarin, ketika angin puting beliung melanda, menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah gedung departemen perusahaan tekstil tersebut. Akibatnya, sekitar 2500 karyawan PT Kahatex terpaksa dirumahkan sementara waktu karena sejumlah gedung tidak dapat digunakan akibat rusak parah. Menurut Luddy Sutedja, Ketua Dewan Pengurus Kabupaten Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPK Apindo) Kabupaten Sumedang dan Manajer Umum Bidang Humas dan Lingkungan di PT Kahatex, sejumlah gedung departemen mengalami kerusakan yang signifikan dan tidak dapat beroperasi karena terkena dampak langsung dari angin puting beliung.