Industri tekstil dalam negeri tengah menghadapi tantangan besar akibat serbuan barang impor. Anggota Komisi VII DPR Hendrik Halomoan Sitompul mengingatkan pemerintah untuk segera menyelamatkan sektor ini. Banyak industri tekstil lokal yang terpaksa gulung tikar, mengakibatkan ribuan pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSYFI) mengapresiasi rencana pemerintah untuk mengenakan bea masuk impor tekstil sebesar 200 persen. Ketua Umum APSYFI, Redma Gita Wirawasta, mengungkapkan bahwa kebijakan ini dapat memberikan dorongan signifikan bagi industri tekstil nasional untuk kembali bangkit.
Industri tekstil Indonesia kini menghadapi tantangan besar dalam hal keberlanjutan, terutama terkait pengelolaan air limbah dan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksinya. Menyikapi hal ini, beberapa organisasi termasuk Testex, SGS, Primatek, dan Panta Rei menyelenggarakan seminar Program Zero Discharge of Hazardous Chemicals (ZDHC) di Bandung pada 9 Juli 2024. Seminar ini bertujuan untuk mendorong industri tekstil di Indonesia menuju praktik yang lebih berkelanjutan.
Page 287 of 415