Industri tekstil Indonesia sedang menghadapi tekanan yang semakin berat, dengan berbagai tantangan yang melanda sektor ini, seperti penurunan permintaan global, fluktuasi nilai tukar dolar, dan ketatnya persaingan pasar. Salah satu dampak paling besar adalah kebangkrutan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), yang telah dinyatakan pailit. Meski begitu, masih ada beberapa perusahaan tekstil yang tetap bertahan, berkat kepemimpinan para taipan yang menjadi pilar di balik bisnis-bisnis tersebut.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia mengalami gelombang besar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus berlanjut, mendorong Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendesak pemerintah baru, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, untuk segera bertindak. Ketidakstabilan ini menuntut perhatian serius, terutama dalam mencari solusi guna menyelamatkan perusahaan-perusahaan tekstil dari kehancuran lebih lanjut.

Keputusan Pengadilan Niaga Kota Semarang yang menyatakan PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk (Sritex) pailit, mencerminkan potret buram industri tekstil nasional. Putusan ini muncul setelah salah satu kreditur perusahaan mengajukan pembatalan kesepakatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang sebelumnya telah disepakati.

Thrifting telah menjadi fenomena yang semakin populer di kalangan Gen Z di Indonesia. Tidak hanya sekadar tren fashion, tetapi juga menawarkan solusi terhadap masalah limbah tekstil dan mendukung gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Dalam praktiknya, thrifting melibatkan pembelian pakaian bekas dengan harga terjangkau, sering kali dari toko-toko barang bekas atau penjual online.

Industri tekstil di Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar. Ribuan pabrik, baik skala besar maupun kecil, terpaksa menutup operasionalnya atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan pekerja. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, mengungkapkan bahwa penurunan yang signifikan ini telah berdampak pada berbagai level industri, termasuk pabrik menengah besar dan pabrik garmen kecil.