Industri tekstil nasional kembali mendapat pukulan telak. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY), salah satu produsen tekstil terkemuka di Indonesia, secara resmi mengumumkan penutupan permanen pabriknya yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Keputusan ini diambil setelah sebelumnya perusahaan menghentikan sementara operasional unit produksi kimia dan serat sejak 1 November 2024.
Kebijakan tarif ekspor baru Amerika Serikat yang akan berlaku mulai 1 Agustus mendatang menimbulkan kecemasan besar bagi jutaan buruh tekstil di Asia. Kamboja dan Sri Lanka, dua negara penghasil pakaian utama untuk merek global seperti Nike, Levi's, dan Lululemon, akan dikenakan tarif tinggi masing-masing sebesar 36% dan 30%. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja, terutama perempuan, yang mendominasi tenaga kerja di sektor tersebut.
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menilai masuknya produk tekstil dari Amerika Serikat ke pasar Indonesia bukanlah ancaman serius. Menurutnya, mahalnya biaya produksi di AS, terutama karena tingginya upah tenaga kerja, membuat harga produk mereka tidak mampu bersaing dengan tekstil lokal. Hal ini diyakini akan membuat masyarakat tetap memilih produk dalam negeri yang lebih terjangkau.
Page 74 of 409