Krisis pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia terus berlanjut tanpa tanda pemulihan. Penutupan pabrik Asia Pacific Fibers (APF) di Karawang, Jawa Barat, menambah panjang daftar perusahaan yang kolaps akibat tekanan industri yang makin berat. Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, menyebut bahwa banjirnya produk impor, baik legal maupun ilegal, menjadi penyebab utama lumpuhnya daya saing industri dalam negeri.

Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menarik arus investasi asing setelah Amerika Serikat (AS) menurunkan tarif impor terhadap produk Indonesia dari 32% menjadi 19%. Kebijakan tarif resiprokal ini juga memberikan keuntungan tambahan karena produk asal AS yang masuk ke Indonesia dibebaskan dari bea masuk atau dikenakan tarif 0%.

Industri tekstil nasional kembali diterpa kabar buruk dengan ditutupnya pabrik PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) di Karawang, Jawa Barat, secara permanen. Perusahaan yang dikenal sebagai salah satu produsen kimia dan serat poliester terbesar di Indonesia ini resmi menghentikan seluruh operasionalnya akibat tekanan berat yang dihadapi dalam beberapa tahun terakhir.