Indonesia sebenarnya telah memiliki rantai pasok industri tekstil yang lengkap, mulai dari produksi serat hingga pakaian jadi. Namun, lemahnya keterkaitan antar-sektor membuat integrasi dalam rantai pasok tersebut tidak berjalan optimal. Menurut Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, kebijakan yang hanya menguntungkan sektor hilir justru bisa mengorbankan sektor hulu. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka fondasi industri nasional bisa terancam runtuh.

Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion (KTF) Universitas Muhammadiyah Bandung sukses menyelenggarakan pameran bertajuk Reka Rupa pada Kamis dan Jumat, 24–25 Juli 2025. Bertempat di Gedung UM Bandung, acara ini menjadi panggung bagi mahasiswa semester empat dan enam untuk mempersembahkan hasil eksplorasi mereka dalam bidang kriya tekstil dan fashion.

PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) resmi menutup secara permanen unit produksi Pabrik Kimia dan Serat yang berlokasi di Karawang. Keputusan ini menyusul penghentian sementara operasional pabrik sejak 1 November 2024, akibat tekanan berat dari situasi bisnis yang tidak menguntungkan, baik di tingkat global maupun domestik.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menyampaikan bahwa penurunan tarif impor Amerika Serikat terhadap produk Indonesia menjadi 19 persen merupakan pencapaian yang layak dibanggakan. Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan efektivitas diplomasi perdagangan Indonesia, tetapi juga menjadikan tarif tersebut sebagai yang terendah di antara negara-negara ASEAN yang mendapat perlakuan serupa dari AS.

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia wilayah Jakarta (HIPMI Jaya) tengah melakukan pengamatan menyeluruh terhadap dampak kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Langkah ini menjadi respons atas potensi gangguan terhadap aktivitas bisnis para pelaku usaha di wilayah Ibu Kota.