PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN Jasa Survei atau ID Survey, terus menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk impor ilegal. Melalui program Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor (VPTI) yang telah berjalan sejak 2002, perusahaan ini berupaya menekan masuknya produk impor yang tidak memenuhi standar.

Industri tekstil Indonesia kembali menghadapi krisis serius akibat serbuan produk tekstil impor, baik legal maupun ilegal. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wiraswasta, menyampaikan bahwa pemerintah perlu segera mengambil langkah konkret untuk melindungi pasar domestik yang semakin tertekan oleh masuknya produk tekstil murah dari China.

Impor ilegal, khususnya tekstil dan produk tekstil seperti pakaian jadi, telah menjadi ancaman besar bagi kelangsungan sektor industri di Indonesia. Tanpa langkah kebijakan yang strategis dan tepat, ancaman ini berpotensi semakin menekan industri manufaktur, memperburuk kondisi ekonomi, dan memicu gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang meluas hingga tahun 2025.