Setiap tanggal 7 Oktober, dunia merayakan Hari Kapas Sedunia, sebuah inisiatif yang lahir pada tahun 2019. Hari penting ini diprakarsai oleh empat negara produsen kapas di Afrika yang dikenal sebagai "Empat Kapas", dan diajukan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang peran penting kapas dalam kehidupan sehari-hari serta dampaknya terhadap ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa industri tekstil dan produk tekstil (TPT) telah masuk sebagai salah satu sektor prioritas nasional. Langkah ini diambil guna menghadapi tantangan yang melanda industri tersebut, mulai dari kondisi geopolitik dan ekonomi global hingga membanjirnya produk impor di pasar domestik. Menurut Agus, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk memulihkan dan memperkuat kembali kinerja industri TPT nasional.
Ekspor batik Indonesia mengalami penurunan signifikan sebesar 8,39% pada kuartal II-2024, mencerminkan tantangan serius yang dihadapi industri lokal. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama dari penurunan ini adalah masuknya produk impor, termasuk batik dari negara lain, terutama China. Batik impor dari China berhasil menarik minat pasar karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan batik lokal, sehingga mengurangi permintaan terhadap produk lokal.
Calon Gubernur Jawa Tengah Nomor Urut 1, Andika Perkasa, kembali melanjutkan safari politiknya di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dengan mengunjungi PT Dunia Sandang Abadi Tekstil di Comal pada Jumat, 4 Oktober 2024. Mantan Panglima TNI tersebut, yang didampingi istrinya, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono, disambut hangat oleh para karyawan. Dalam kunjungan ini, Andika berbincang dengan karyawan untuk mendengarkan keluh kesah mereka, khususnya terkait dengan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terus terjadi.
Ekspor batik Indonesia mengalami penurunan yang signifikan pada kuartal II-2024, turun sebesar 8,39 persen secara tahunan (year-on-year). Penurunan ini dilaporkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan disinyalir sebagai dampak dari kondisi geopolitik global. Batik, yang tidak hanya berfungsi sebagai produk fesyen tetapi juga dapat diaplikasikan pada dekorasi rumah, menjadi salah satu produk yang terdampak.
Page 151 of 239