Lenzing Group, perusahaan tekstil asal Austria yang terkenal dengan produksi serat khusus dari kayu ramah lingkungan, telah mengumumkan investasi besar sebesar 200 juta euro atau setara dengan Rp 3,4 triliun dalam beberapa tahun terakhir. Investasi ini bertujuan untuk melakukan pembaruan fasilitas produksi di Tiongkok dan Indonesia, dengan fokus pada meningkatkan kapasitas produksi serat ramah lingkungan dan mengurangi jejak karbon perusahaan secara signifikan.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mendukung pengembangan komoditas ganja yang menghasilkan serat dan benang kain sebagai alternatif bahan baku industri tekstil dan produk turunannya seperti industri garmen. Hal itu diungkapkan Menteri Teten saat berkunjung ke CV Ramindo Berkah Persada Sejahtera (Rabersa) di Dusun Gandok, Kalikajar, Wonosobo, Jawa Tengah.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia, meski masih belum mengalami pemulihan yang signifikan, namun mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan pasca diberlakukannya Peraturan Perdagangan Nomor 3 Tahun 2024. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mencermati adanya peningkatan aktivitas penjualan di sektor hilir industri TPT sejak penerapan kebijakan ini. Redma Gita Wirawasta, Ketua Umum APSyFI, menyatakan kebijakan ini mulai memberikan dampak positif, terutama karena bertepatan dengan awal Ramadhan.