Dalam beberapa bulan terakhir, industri tekstil di Indonesia mengalami tekanan berat dengan meningkatnya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Data dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa sebanyak 46.240 pekerja di industri ini kehilangan pekerjaan pada periode Januari hingga Agustus 2024. Hal ini memicu kekhawatiran banyak pihak, termasuk Komisi IX DPR RI, yang meminta pemerintah segera mencari solusi.
Nike Inc menyuarakan pentingnya kebijakan pemerintah dalam mendorong industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia untuk mengadopsi praktik produksi yang berkelanjutan. Menurut Southeast Asia Head of Government and Public Policy Affairs Nike, Devi Kusumaningtyas, adopsi praktik berkelanjutan di sektor TPT di Indonesia saat ini masih belum ekonomis, terutama karena tingginya biaya implementasi dan preferensi konsumen yang lebih mengutamakan kualitas produk daripada keberlanjutan.
Dalam beberapa bulan terakhir, industri tekstil mengalami lonjakan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang memprihatinkan. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat bahwa sebanyak 46.240 pekerja terkena dampak PHK pada periode Januari hingga Agustus 2024. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran luas, terutama di kalangan pengamat ekonomi dan anggota parlemen.
Page 244 of 405