Industri tekstil dalam negeri kini mulai menunjukkan perbaikan, terutama bagi perusahaan yang mengandalkan pasar ekspor. Salah satu pasar yang memberikan angin segar bagi industri ini adalah Amerika Serikat (AS). Kenaikan permintaan dari AS telah mencatat peningkatan sekitar 8-10%, meskipun permintaan dari kawasan lain seperti Uni Eropa dan Asia Timur masih stagnan.
Industri tekstil di Indonesia tengah menghadapi tantangan berat, di mana banyak pabrik lokal yang terpaksa tutup atau mengalami kepailitan. Hal ini terjadi akibat kombinasi berbagai faktor, seperti persaingan dengan produk impor yang lebih murah, penurunan pesanan, serta dampak pandemi Covid-19 yang hingga kini masih memengaruhi sektor ekonomi. Teknologi dan perubahan cara berjualan melalui media sosial juga turut berperan dalam memperburuk situasi industri ini.
Meskipun industri tekstil dalam negeri sedang menghadapi tantangan, kebutuhan akan tenaga kerja baru tetap tinggi di sektor ini. Permintaan akan sumber daya manusia (SDM) tersebar luas, tidak hanya di Jawa Barat yang selama ini menjadi pusat industri tekstil dan produk tekstil (TPT), tetapi juga di seluruh Pulau Jawa, termasuk Banten hingga Jawa Timur.
Page 244 of 413