Industri ritel di Indonesia menghadapi tantangan besar pada semester II-2023 dan awal tahun 2024, menyebabkan kekecewaan bagi para pelaku industri tersebut. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor krusial yang mempengaruhi kinerja sektor ritel. Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan kunjungan konsumen adalah maraknya toko-toko thrifting impor ilegal dan bekas. Data dari Aprindo menunjukkan bahwa penjualan ritel mengalami penurunan sekitar 4%-5% pada semester II-2023 akibat persaingan dari toko-toko tersebut. Roy Nicholas Mandey mengungkapkan kekhawatiran terhadap keberlanjutan industri ritel di Indonesia akibat dampak negatif dari toko-toko impor ilegal.

Di ranah kompetitif manufaktur garmen dan tekstil, dengan fokus pada produk pakaian dalam seperti GT Man, PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) memasang target ambisius pertumbuhan penjualan pada tahun 2024. Tirta Heru Citra, Direktur Ricky Putra Globalindo, menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan perseroan meraih peningkatan penjualan sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski Indonesia menghadapi ketidakpastian perekonomian, khususnya menjelang pemilu, Tirta tetap optimis terhadap prospek perusahaan.

Pada bulan-bulan awal tahun ini, momok PHK massal terus menghantui pasar kerja Indonesia, khususnya di industri padat karya. Laporan muncul mengenai sekitar 1.500 karyawan yang diberhentikan di sebuah pabrik ban di Cikarang, sementara sektor lain seperti tekstil kesulitan untuk tetap bertahan. Tren PHK massal yang meresahkan ini menyita perhatian publik pada Selasa (16/1/2023) ketika video dokumentasi penutupan pabrik ban PT Hung-A viral di media sosial. Video tersebut menangkap momen ketika manajemen perusahaan secara resmi memutuskan untuk menghentikan operasinya, yang berujung pada pemecatan seluruh karyawan yang tak terhindarkan.