Masa kampanye menuju pemilihan umum (pemilu) 2024 di Tanah Air tidak hanya memunculkan semangat politik, namun juga membawa dampak positif bagi sejumlah industri dan bisnis. Dalam pandangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), terdapat lima industri yang berpotensi meraih cuan lebih tinggi dari biasanya selama periode pemilu tersebut.
Industri global, termasuk industri pengolahan dan tekstil, kini menghadapi tantangan besar akibat ketegangan geopolitik yang terus memanas di Laut Merah. Konflik ini tidak hanya mempengaruhi stabilitas politik, tetapi juga menimbulkan dampak signifikan pada ongkos logistik, distribusi barang, dan kinerja ekonomi di berbagai sektor. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja, menyoroti dampak negatif konflik di Laut Merah terhadap industri pengolahan. Ongkos logistik untuk distribusi barang ke wilayah Timur Tengah melonjak tajam, mencapai peningkatan hingga 3 kali lipat. Hal ini membuat daya beli semakin melesu, dan pasar domestik menjadi satu-satunya penopang terakhir bagi keberlanjutan bisnis.
Dalam era modern yang semakin menekankan konsep konsumsi berkelanjutan, tren thrifting atau membeli barang bekas menjadi semakin populer. Artikel ini akan menjelaskan mengapa thrifting menjadi fenomena tak terbendung dan begitu diminati oleh banyak orang, serta menyelami keunikan, keuntungan finansial, dampak lingkungan, dan komunitas yang terbentuk di sekitarnya.
Page 294 of 329