Menjelang Hari Raya Lebaran, suasana belanja pakaian umumnya meningkat pesat. Namun, di balik gemerlapnya kegiatan belanja, seringkali tersembunyi dampak negatif terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh industri mode. Proses produksi pakaian baru seringkali memerlukan penggunaan sumber daya alam yang besar dan memproduksi limbah berlebih. Dalam rangka mengatasi masalah ini, praktik daur ulang atau upcycle menjadi solusi yang menarik dan berkesan. Upcycle, atau daur ulang kreatif, bukan hanya sekadar tren, tetapi juga gaya hidup yang bertanggung jawab. Salah satu contoh penerapannya adalah dengan mengubah baju lama yang ada di lemari menjadi pakaian baru yang menawan dan keren untuk dipakai saat Lebaran. Tindakan ini tidak hanya memberikan nuansa kreatif dan personal, tetapi juga membantu mengurangi limbah tekstil serta dampak negatif yang dihasilkan oleh industri pakaian.
Di tengah gejolak ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi, ada kabar baik bagi Sumatera Barat (Sumbar). Meskipun pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah masih di bawah tingkat pra-pandemi, Sumbar berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,62 persen pada tahun 2023. Meskipun angka ini masih di bawah ekspektasi, namun Sumbar berhasil menempati peringkat enam terbaik di antara provinsi-provinsi lainnya di Sumatera. Menurut Endang Kurnia Saputra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar, pertumbuhan ekonomi Sumbar bisa dioptimalkan dengan memfokuskan pada beberapa sektor yang memiliki potensi besar. Sejumlah sektor tersebut antara lain adalah jasa keuangan, pertanian, jasa pendidikan, konstruksi, perdagangan, dan pergudangan. Namun, fokus utama ke depan akan diberikan pada sektor industri pengolahan.
Kementerian Lingkungan Hidup Prancis telah mengajukan usulan penting kepada Uni Eropa untuk melarang ekspor pakaian bekas. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya yang semakin mendesak dari pemerintah untuk mengatasi masalah limbah tekstil yang semakin memburuk. Menurut data perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa telah mengekspor 1,4 juta metrik ton tekstil bekas pada tahun 2022, jumlah yang lebih dari dua kali lipat dari volume pada tahun 2000. Laporan European Environment Agency (EEA) menunjukkan bahwa sekitar 90% limbah pakaian bekas dan tekstil dari negara-negara Eropa diekspor ke Afrika dan Asia.
Page 297 of 362