Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono, mengusulkan pemerintah untuk memberlakukan kembali pertimbangan teknis (pertek) dalam rangka menyelamatkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) domestik. Langkah ini dinilai penting untuk segera membendung arus impor tekstil dari Cina yang semakin deras.

Pelaku usaha pertekstilan mendesak pemerintah untuk segera menghentikan polemik kebijakan importasi yang melibatkan perseteruan beberapa kementerian. Mereka berharap pemerintah fokus menyelesaikan masalah utama yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan pabrik. Redma Gita Wirawasta, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), menyatakan bahwa semakin lama perdebatan mengenai aturan berlangsung, kondisi industri tekstil semakin memburuk akibat impor ilegal yang terus terjadi.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) secara terbuka mengajukan keluhan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai berbagai strategi yang digunakan pengusaha China untuk menguasai pasar domestik dengan produk tekstil murah. Dalam pertemuan dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu, 10 Juli 2024, pelaku industri tekstil mengungkapkan kekhawatirannya terhadap berbagai jalur masuk impor produk China, mulai dari e-commerce, media sosial, hingga pasar tradisional di Indonesia.