Tekstil dan produk tekstil mendominasi ekspor Bali selama periode Januari hingga Juni 2024. Total nilai ekspor tekstil dan produk tekstil pada periode tersebut mencapai 28.796.841,50 dolar AS atau sekitar Rp 466,8 miliar. Hal ini menjadikan tekstil dan produk tekstil sebagai komoditas teratas dari sepuluh besar komoditas ekspor Bali.

Krisis yang melanda industri tekstil nasional telah menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan pengelola kampus vokasi khusus tekstil. Penyerapan tenaga kerja yang rendah dan ancaman pengangguran menjadi momok yang menakutkan. Meskipun demikian, ada sebagian mahasiswa yang tetap optimis bahwa sektor ini akan kembali bangkit di masa depan.

Co-Founder Markamarie, Franka Soeria, menegaskan pentingnya inovasi dalam industri fashion. Seorang desainer fashion harus mampu menciptakan produk baru, termasuk penggunaan tekstil inovatif seperti kain anti sinar UV dan anti kerut. "Misalnya anti sinar UV, anti kerut, cara tekstilnya aja sudah berbeda kita mau pakai. Kemarin ada trend ecoprint, memakai dedaunan," kata Franka saat berbincang dengan PRO3 RRI pada Minggu (21/7/2024).