Musyawarah Nasional (Munas) IX Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang, dan Kulit (FSP TSK-SPSI) resmi dibuka di Yogyakarta pada Rabu (8/1/2025). Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, dan Ketua Umum FSP TSK-SPSI, Roy Jinto Ferianto.

Di tengah melemahnya industri tekstil Indonesia, sebagaimana terlihat dari pengurangan pegawai di PT. Alenatex, Bandung, hingga pailitnya Sritex di Solo, ada satu nama produsen benang yang justru mencetak prestasi gemilang: A&E Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat yang berdiri sejak 1891 ini menunjukkan performa impresif meskipun baru memulai operasinya di Indonesia pada 2018.

AmberCycle menjalin kemitraan strategis dengan Shenghong untuk meningkatkan produksi benang filamen regenerasi menggunakan Sycora, bahan inovatif yang ditemukan oleh AmberCycle. Kolaborasi yang dimulai sejak 2024 ini bertujuan untuk menciptakan solusi tekstil-ke-tekstil berkelanjutan yang dapat diintegrasikan ke dalam rantai pasokan merek-merek global.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, secara resmi melantik Roy Jinto Ferianto sebagai Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang, dan Kulit KSPSI dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX yang berlangsung di Yogyakarta, Jumat (10/1/2025). Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi organisasi buruh tersebut untuk memperkuat peran dan posisinya dalam memperjuangkan hak-hak pekerja.

Para pekerja PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk. (Sritex) yang tergabung dalam Paguyuban Karyawan/Karyawati Sritex mengirimkan surat kepada Mahkamah Agung (MA) untuk memohon penundaan eksekusi pailit terhadap perusahaan. Dalam surat bertanggal 2 Januari 2025, para pekerja meminta pertimbangan atas dasar kemanusiaan, keamanan, dan hak asasi manusia. Mereka memohon agar Ketua MA memberikan disposisi kepada Pengadilan Niaga Semarang untuk menunda eksekusi tersebut.