Industri tekstil memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai sumber pendapatan negara, tetapi juga sebagai penyerap tenaga kerja yang signifikan. Namun, sektor ini tengah menghadapi sejumlah tantangan yang serius, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja, yang menyoroti dua tantangan utama yang menghambat perkembangan industri tekstil Indonesia.
Industri tekstil, sebagai salah satu sektor padat karya yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, masih menghadapi hambatan signifikan dalam hal perizinan usaha. Pengusaha di sektor ini berharap agar calon kepala daerah yang akan datang dapat memberikan perhatian lebih untuk mempermudah proses perizinan yang dinilai masih berbelit-belit dan memerlukan banyak persyaratan.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan bahwa kinerja industri tekstil di Indonesia mengalami peningkatan setelah diberlakukannya aturan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) untuk produk kain dan karpet. Sekretaris Direktorat Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Kris Sasono Ngudi Wibowo, mengungkapkan bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) untuk sektor tekstil hampir mencapai level ekspansi pada Agustus 2024 dengan nilai 49,52, naik dari 47,79 poin pada Juli lalu.
Page 206 of 362