Pelaku industri tekstil di Indonesia terus menggaungkan harapan agar sektor ini semakin maju dan sejajar dengan industri pangan dan perumahan. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menekankan bahwa sektor tekstil, sebagai bagian dari kebutuhan primer masyarakat, harus mendapatkan perhatian yang setara dengan sektor-sektor lain seperti pangan dan perumahan.

Wakil Ketua API Jawa Tengah, Liliek Setiawan, menekankan pentingnya keberadaan payung hukum yang kuat untuk industri tekstil, agar pengembangannya sebagai industri kebutuhan primer dapat didasarkan pada regulasi yang jelas dan mendukung. Liliek berpendapat bahwa dengan adanya kebijakan yang tepat, industri tekstil bisa mencapai kemandirian dan menjadi "tuan rumah" di negeri sendiri. Dia mengutip keberhasilan pembuatan Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN) sebagai contoh bagaimana kebijakan yang kuat dapat mendorong kemajuan suatu sektor.

Dalam kunjungan Nanny Hadi Tjahjanto, istri Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, ke Akademi Komunitas Tekstil Solo, Liliek menyambut dengan optimisme. Menurutnya, kunjungan ini bukan hanya memberikan angin segar bagi akademi, tetapi juga bagi seluruh pelaku tekstil di Jawa Tengah. Kunjungan ini menunjukkan perhatian pemerintah yang semakin kuat terhadap sektor tekstil, yang saat ini masih menghadapi tantangan besar, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat serangan produk impor yang tidak terkontrol.

Liliek juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam mengembangkan industri tekstil. Dia membandingkan dengan Amerika Serikat, di mana pemerintah masih aktif memberikan dukungan kepada para petani kapas, sehingga negara tersebut berhasil menjadi produsen kapas terbaik dunia. Sayangnya, upaya Liliek sejak tahun 2005 untuk menggandeng seluruh ekosistem tekstil di Indonesia dalam mengembangkan kapas belum berhasil, yang ia yakini disebabkan oleh kurangnya dukungan pemerintah.

Nanny Hadi Tjahjanto dalam kunjungannya juga menyoroti beberapa aspek penting untuk pengembangan Akademi Komunitas Tekstil Solo ke depan, termasuk rencana pengembangan sumber daya manusia, teknologi, dan bahan baku tekstil. Namun, yang paling penting menurut Liliek adalah mewujudkan kemandirian sandang, sebuah cita-cita yang sudah lama diimpikan oleh para pendiri bangsa.

Dengan dorongan dari berbagai pihak, diharapkan industri tekstil Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi sektor yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global, sejajar dengan industri pangan dan perumahan.