Industri tekstil di Jawa Barat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah melewati masa-masa sulit akibat pandemi COVID-19. Salah satu indikasi positif ini terlihat dari keberhasilan PT Daese Garmin dalam melakukan ekspor garmen ke Amerika Serikat (AS). Pada 23 Agustus 2024, PT Daese Garmin berhasil mengekspor jas senilai Rp2,6 miliar ke AS. Pelepasan ekspor ini dilakukan secara simbolis di sela-sela acara West Java Festival 2024 yang berlangsung di Gedung Sate, Bandung.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menyatakan harapannya bahwa ekspor ini akan menjadi momentum bagi kebangkitan industri tekstil di Jawa Barat, khususnya dalam meningkatkan kembali aktivitas ekspor. "Kita harapkan ini menjadi momentum buat industri tekstil khususnya ekspor," ujar Bey. Meskipun saat ini PT Daese Garmin baru bisa mengekspor sekitar 40 kontainer per bulan, angka ini masih belum setara dengan kapasitas ekspor sebelum pandemi. Sebelum COVID-19 melanda, perusahaan ini mampu mengekspor hingga 15 kontainer per minggu. Namun, Bey optimis bahwa jumlah ekspor akan terus meningkat seiring dengan pemulihan industri tekstil.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menambahkan bahwa PT Daese Garmin secara rutin mengekspor produk tekstil, khususnya jas, ke AS dengan volume enam kontainer setiap minggu. Ekspor simbolis satu kontainer ini dilakukan mengingat keterbatasan ruang di Jalan Diponegoro yang menjadi lokasi penyelenggaraan West Java Festival 2024. "Sebetulnya per minggunya cukup banyak. Ini cuma simbolis, Rp2,6 miliar ke Amerika. Dan ini jadi pembangkit kebangkitan tekstil kita," ujar Noneng.

Dengan total nilai ekspor mingguan mencapai Rp15,6 miliar, PT Daese Garmin membawa angin segar bagi industri tekstil di Jawa Barat, terutama di tengah ketidakpastian global yang disebabkan oleh konflik geopolitik. Selain ekspor jas oleh PT Daese Garmin, ekspor serentak juga dilakukan di beberapa kota dan kabupaten lainnya di Jawa Barat, termasuk Cirebon yang mengirim produk rotan ke pasar internasional.

Momentum ekspor ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi sektor tekstil Jawa Barat untuk bangkit dan kembali berjaya, mengingat peran pentingnya dalam perekonomian daerah dan nasional.