Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan bahwa ada empat perusahaan yang menunjukkan minat untuk berinvestasi di sektor tekstil Indonesia, khususnya dalam pengadaan bahan baku seperti benang.
Taufik Bawazier, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), menyatakan keyakinannya bahwa investasi ini akan berkontribusi signifikan terhadap perkembangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di tanah air.
Dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Taufik mengungkapkan bahwa meskipun baru menjabat selama dua minggu, ia telah menerima informasi mengenai ketertarikan beberapa perusahaan untuk berinvestasi dalam produksi benang. Ia menambahkan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%, sektor IKFT perlu tumbuh dari 6,05% pada tahun 2025 dan ditargetkan mencapai 7,85% pada tahun 2029.
Beberapa subsektor yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ini termasuk industri kimia, farmasi, dan obat tradisional dengan proyeksi pertumbuhan antara 8,18% hingga 9,30%, serta industri barang galian bukan logam yang ditargetkan tumbuh antara 5,31% hingga 7,30%.
Taufik menekankan pentingnya optimisme dalam mencapai target-target tersebut, meskipun sektor tekstil menghadapi berbagai tantangan.
Dengan adanya minat investasi ini, Kemenperin berharap dapat meningkatkan daya saing industri tekstil Indonesia di pasar global dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.