Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menjadi Pelopor Gerakan Fesyen Ramah Lingkungan Pada Minggu (12/11), Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta menjadi saksi gelaran Ciki Fashion Festival (CiFFest) 2023, yang diinisiasi oleh Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Acara ini tidak sekadar menyajikan tren dan karya terkini dalam dunia fesyen, tetapi juga menjadi wadah bagi pelaku ekosistem fesyen Indonesia untuk bersatu dalam misi bersama: mendorong fesyen berkelanjutan.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia diprediksi akan menghadapi tantangan berat yang berlanjut hingga akhir tahun 2024, demikian yang diungkapkan oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Sejumlah faktor, termasuk permintaan ekspor yang melemah dan banjir impor TPT di pasar domestik, menjadi penyebab utama permasalahan ini. Ketua Umum API, Jemmy Kartiwa Sastraatmaja, menyatakan bahwa kondisi ini terjadi akibat pertumbuhan ekonomi global yang masih terkoreksi, dipengaruhi oleh kondisi geopolitik yang tidak stabil dan daya beli yang belum pulih sepenuhnya. Proyeksi pertumbuhan ekonomi baru diprediksi akan muncul pada awal 2025.

Industri tekstil Indonesia menghadapi tantangan serius dengan diberlakukannya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 42 ribu pekerja di sektor ini. Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menyampaikan kekhawatiran terkait kondisi lesunya industri manufaktur yang berpotensi memperburuk situasi pekerjaan. Tantangan Eksternal: Pasar Ekspor Lesu dan Banjirnya Barang Impor Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi sektor yang paling terpukul, terutama karena pelemahan pasar ekspor dan meningkatnya jumlah barang impor di pasar domestik. Data dari Kementerian Ketenagakerjaan mencatat bahwa hingga bulan September, sekitar 42 ribu pekerja di sektor padat karya telah mengalami PHK.