Eksportir tekstil India tengah berupaya keras mencari pasar baru di Eropa setelah Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump menggandakan tarif impor hingga mencapai 50%. Kenaikan tarif ini menjadi pukulan berat bagi industri tekstil dan pakaian India, yang selama ini sangat bergantung pada pasar AS sebagai tujuan ekspor utama.
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menyoroti maraknya praktik impor ilegal yang ditengarai merugikan negara hingga mencapai Rp54 triliun per tahun. Aktivitas ini disebut telah menekan sektor industri dalam negeri, terutama tekstil dan produk tekstil (TPT), yang berujung pada banyaknya perusahaan gulung tikar serta gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak tahun 2022.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional kembali berada dalam kondisi darurat. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) secara resmi mengirim surat kepada Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk meminta audiensi membahas langkah penyelamatan sektor ini dari gempuran impor ilegal dan praktik dumping produk asal China.
Page 14 of 396