Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih menghantam sektor industri padat karya di Indonesia. Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat sebanyak 126.120 buruh terkena PHK sejak akhir 2022 hingga Oktober 2025. Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan pekerja di sektor tekstil, garmen, dan sepatu yang selama ini menjadi tulang punggung lapangan kerja manufaktur nasional.
Asosiasi Garment dan Tekstil Indonesia (AGTI) menepis isu mengenai gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor tekstil dan garmen. Ketua Umum AGTI, Anne Patricia Sutanto, menegaskan bahwa industri tekstil nasional masih berada dalam kondisi stabil bahkan menunjukkan tren pertumbuhan positif. Hal ini disampaikan Anne usai melakukan audiensi dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli di Kantor Kemenaker, Jakarta, pada Kamis, 6 November 2025.
Industri tekstil Indonesia tengah menghadapi masa paling gelap dalam sejarahnya. Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman memaparkan data mencengangkan: hingga Agustus 2025, terdapat sekitar 1.800 ton pakaian bekas yang masuk ke Indonesia. Angka ini melonjak tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2021 volume impor pakaian bekas hanya 7 ton, meningkat menjadi 17 ton pada 2022 dan 2023, lalu melonjak drastis hingga 3.600 ton pada 2024.
Page 14 of 411