Praktik impor baju bekas ilegal kembali menjadi sorotan setelah Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai bahwa maraknya pakaian bekas impor berpotensi besar mengancam keberlangsungan industri tekstil dalam negeri. Pandangannya muncul menanggapi rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang tengah menggencarkan upaya pemberantasan perdagangan baju bekas ilegal di Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto mengajak masyarakat untuk menunjukkan solidaritas bagi korban banjir di Sumatra melalui aksi sederhana namun berdampak besar: menyumbangkan pakaian layak pakai. Seruan ini disampaikan dalam rapat terbatas penanganan bencana di Pos Pendamping Nasional, Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada Minggu malam (7/12).

Pasar tekstil India kembali menjadi ladang potensial bagi Indonesia setelah pemerintah Negeri Bollywood resmi mencabut aturan Quality Control Order (QCO) terhadap produk viscose staple fiber (VSF) asal Indonesia. Kebijakan yang berlaku sejak akhir bulan lalu tersebut mengakhiri hambatan ekspor yang sempat menggerus penjualan selama dua tahun terakhir.

Kelompok pengusaha pakaian jadi yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) kembali menyampaikan dukungannya pada pemerintah terkait pelarangan importasi pakaian bekas. Hal ini menyusul desakan yang disampaikan oleh beberapa pihak termasuk kelompok pedagang yang meminta importasi pakaian bekas dilegalkan dengan pengaturan melalui mekanisme kuota.

Dunia mode kembali menoleh ke Indonesia setelah munculnya inovasi tak terduga dari bahan yang selama ini dianggap tak berguna: daun sawit. Limbah yang kerap luput dari perhatian itu kini menjelma menjadi pewarna tekstil bernilai tinggi dan menjadi incaran brand fashion internasional. Transformasi ini mencuat lewat acara Karpas Dyealogue 2025 di Jakarta, yang menjadi sorotan besar dalam industri fashion berkelanjutan.