Pentingnya Insentif untuk Meringankan Biaya Produksi Andry Satrio Nugroho, Head of Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menekankan pentingnya insentif dari pemerintah untuk menjaga keberlangsungan industri tekstil nasional. Menurutnya, insentif yang fokus pada pengurangan biaya produksi dapat membantu perusahaan tekstil menghadapi tekanan kompetitif dan bertahan di tengah meningkatnya persaingan, terutama dari produk impor. Beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan adalah biaya energi dan logistik. Jika kedua biaya ini ditekan, produsen lokal akan memiliki keuntungan yang lebih besar dalam menjaga keberlanjutan usahanya.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengimbau perusahaan garmen dan tekstil untuk menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh dan karyawan demi menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan pekerja. Imbauan ini disampaikan Bey di Gedung Sate, Bandung, pada Selasa (29/10/2024) setelah menerima laporan dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar yang mencatat bahwa 3.500 anggotanya terkena PHK sejak Januari hingga Oktober 2024.
Pada Selasa, 29 Oktober 2024, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar rapat kabinet terbatas yang dihadiri sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta. Rapat ini fokus pada kondisi terkini industri tekstil nasional, khususnya mengenai PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang saat ini tengah menghadapi ancaman pailit.
Page 7 of 198