Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, industri garmen di Indonesia berada dalam tekanan berat. Tantangan seperti fluktuasi biaya produksi, keterbatasan tenaga kerja terampil, serta ketergantungan pada proses manual membuat pelaku usaha harus berpikir ulang tentang efisiensi operasional. Di tengah situasi tersebut, transformasi digital menjadi kunci untuk menjaga daya saing.

Industri tekstil Indonesia tengah berada dalam kondisi kritis. Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, tutupnya pabrik-pabrik besar, dan melemahnya daya saing menjadi alarm keras yang tidak bisa lagi diabaikan. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer menyerukan agar semua pemangku kepentingan industri tekstil bersatu dan bergerak cepat menghadapi situasi ini.

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10% pada tahun 2025, atau setara dengan Rp643,5 miliar, naik dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp585 miliar. Tak hanya itu, laba bersih perseroan juga diproyeksikan naik 10% menjadi Rp13,2 miliar. Target ambisius ini disampaikan oleh perusahaan dalam siaran pers di Jakarta.