Perang dagang berkepanjangan antara Amerika Serikat (AS) dan China telah membawa imbas yang signifikan bagi pasar Indonesia. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah industri tekstil nasional, yang kini semakin tertekan oleh lonjakan produk impor asal China.
Industri alas kaki Indonesia kembali menunjukkan prospek cerah dengan rencana investasi senilai Rp 8 triliun dari 12 perusahaan asing sepanjang Januari hingga Mei 2025. Investasi ini menjadi sinyal positif di tengah tekanan yang melanda industri, baik dari sisi ekspor maupun konsumsi domestik.
Rencana pemerintah untuk menerapkan bea masuk anti-dumping (BMAD) terhadap produk benang sintetis seperti polyester oriented yarn (POY) dan draw textured yarn (DTY) dinilai belum tentu efektif dalam memulihkan industri tekstil nasional secara menyeluruh. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyampaikan kekhawatirannya bahwa kebijakan ini justru bisa menjadi beban tambahan bagi sektor hilir yang padat karya dan menopang ekspor serta penyerapan tenaga kerja.
Page 8 of 324