Asosiasi Produsen Serat dan Barang Filament Indonesia (APSyFI) menilai momentum Lebaran 2026 akan menjadi titik krusial bagi kebangkitan industri tekstil nasional. Pemerintah diminta mengambil langkah konkret untuk memfasilitasi produsen lokal agar mampu menguasai pasar domestik dan menekan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masih membayangi sektor manufaktur.
Langkah ekspansi yang dilakukan PT Citra Terus Makmur (CTM) dinilai menjadi bukti nyata bahwa industri tekstil Indonesia masih memiliki daya saing kuat, bahkan mampu bersaing dengan raksasa industri seperti China. Sekretaris Jenderal Asosiasi Garment dan Tekstil Indonesia (AGTI) Rizal Tanzil Rakhman menegaskan bahwa keberhasilan CTM memperluas kapasitas produksinya mencerminkan kekuatan fundamental industri tekstil nasional yang bertumpu pada efisiensi dan kualitas.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat bisa berkompetisi, bahkan dengan China. Narasi yang menyeb
Page 3 of 402
- You are here:
- Home
Unduhan Terbaru
Berita Populer
- Industri Tekstil Tumbuh 7,43% di Kuartal III/2024 Meski Banyak Pabrik Tutup: Peran Restriksi Perdagangan
- Perpaduan Teknologi dan Tenun Tradisional: Sebuah Inovasi Terbaru
- Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Inovasi Teknologi Tekstil Ramah Lingkungan
- Meski Diterpa Gempuran Produk Impor, Industri Tekstil Bandung Tetap Tumbuh
- Industri Tekstil Tumbuh Positif, Kemenperin Fokus Dorong Kemandirian Nasional