Yayasan Konsumen Tekstil Indonesia (YKTI) meminta pemerintah lebih tegas dalam menegakkan aturan penggunaan label berbahasa Indonesia dan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk pakaian jadi. Regulasi ini dinilai penting agar konsumen dapat memahami spesifikasi dan kualitas produk yang dibeli serta melakukan pemeliharaan dengan tepat.

E-commerce terus menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, memberikan peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang. Laporan e-Conomy SEA 2024 yang diterbitkan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company mencatat bahwa kontribusi e-commerce terhadap ekonomi digital Indonesia mencapai USD 65 miliar dan diproyeksikan terus meningkat hingga USD 150 miliar pada tahun 2030.

Industri tekstil dalam negeri tengah menghadapi tantangan besar, meskipun data statistik menunjukkan pertumbuhan yang tampak positif. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wiraswasta, menyoroti adanya kejanggalan dalam data impor yang menyebabkan ketidaksesuaian antara kondisi di lapangan dengan laporan resmi.