Asosiasi Produsen Serat dan Barang Filament Indonesia (APSyFI) menilai momentum Lebaran 2026 akan menjadi titik krusial bagi kebangkitan industri tekstil nasional. Pemerintah diminta mengambil langkah konkret untuk memfasilitasi produsen lokal agar mampu menguasai pasar domestik dan menekan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masih membayangi sektor manufaktur.
Langkah ekspansi yang dilakukan PT Citra Terus Makmur (CTM) dinilai menjadi bukti nyata bahwa industri tekstil Indonesia masih memiliki daya saing kuat, bahkan mampu bersaing dengan raksasa industri seperti China. Sekretaris Jenderal Asosiasi Garment dan Tekstil Indonesia (AGTI) Rizal Tanzil Rakhman menegaskan bahwa keberhasilan CTM memperluas kapasitas produksinya mencerminkan kekuatan fundamental industri tekstil nasional yang bertumpu pada efisiensi dan kualitas.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat bisa berkompetisi, bahkan dengan China. Narasi yang menyeb
Langkah ekspansi yang dilakukan PT Citra Terus Makmur menandai babak baru kebangkitan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia. Perluasan pabrik yang diresmikan pada awal pekan ini menjadi strategi penting untuk memperkuat struktur industri serta rantai pasok nasional di tengah tekanan global yang masih membayangi sektor manufaktur.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, ekspansi tersebut mencerminkan optimisme pelaku industri terhadap prospek manufaktur Indonesia yang semakin menjanjikan. “Upaya perluasan yang dilakukan perusahaan tidak hanya menambah kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat struktur dan rantai pasok industri tekstil nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (11/11/2025).
Melalui investasi ini, PT Citra Terus Makmur tidak hanya berfokus pada peningkatan pangsa pasar domestik, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok tekstil global. Agus menilai langkah tersebut sebagai bukti nyata kepercayaan investor terhadap daya saing industri TPT nasional. “Kami berharap langkah PT Citra Terus Makmur dapat menginspirasi pelaku industri lainnya untuk terus berinovasi dan memperluas kapasitas produksinya,” tambahnya.
Kinerja sektor TPT sejauh ini menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tantangan eksternal. Pada triwulan III 2025, industri tekstil dan pakaian jadi tumbuh sebesar 0,93 persen, dengan nilai ekspor mencapai US$8,07 miliar dan surplus perdagangan sebesar US$2,5 miliar. Dari sisi investasi, sektor ini juga kembali menunjukkan tren positif. Setelah mengalami penurunan pada 2023, nilai investasi meningkat tajam menjadi Rp21,44 triliun pada 2024, dan hingga September 2025 telah terealisasi sebesar Rp13,85 triliun.
Selain itu, industri TPT masih menjadi salah satu penyerap tenaga kerja terbesar di sektor manufaktur. Sebanyak 3,76 juta orang atau sekitar 19,18 persen dari total tenaga kerja manufaktur nasional bergantung pada sektor ini, menegaskan peran strategisnya dalam menopang ekonomi nasional.
Pemerintah, lanjut Agus, terus memperkuat daya saing industri TPT melalui berbagai kebijakan. Dukungan tersebut meliputi pemberian insentif fiskal dan nonfiskal, peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui program vokasi dan link and match, serta percepatan restrukturisasi mesin dan peralatan produksi agar lebih efisien dan modern.
“Fakta ini menunjukkan bahwa industri TPT memiliki daya tahan dan potensi besar untuk terus tumbuh. Pemerintah berkomitmen mendukung transformasi industri agar semakin efisien, modern, dan berdaya saing global,” tegasnya.
Selain itu, Kementerian Perindustrian juga menyiapkan langkah untuk menjamin ketersediaan bahan baku dalam negeri. Berdasarkan amanat Undang-Undang Perindustrian, pemerintah diwajibkan untuk memastikan pasokan bahan baku yang dibutuhkan sektor industri tetap terjaga.
Peresmian perluasan pabrik PT Citra Terus Makmur menjadi bukti nyata komitmen industri tekstil nasional dalam memperkuat rantai nilai produksi, meningkatkan daya saing, serta mendukung ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang terus berubah.
Page 2 of 401
- You are here:
- Home
Unduhan Terbaru
Berita Populer
- Industri Tekstil Tumbuh 7,43% di Kuartal III/2024 Meski Banyak Pabrik Tutup: Peran Restriksi Perdagangan
- Perpaduan Teknologi dan Tenun Tradisional: Sebuah Inovasi Terbaru
- Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Inovasi Teknologi Tekstil Ramah Lingkungan
- Meski Diterpa Gempuran Produk Impor, Industri Tekstil Bandung Tetap Tumbuh
- Industri Tekstil Tumbuh Positif, Kemenperin Fokus Dorong Kemandirian Nasional