Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri tekstil Indonesia masih berlanjut, mengakibatkan ribuan pekerja kehilangan pekerjaan. Terbaru, dilaporkan bahwa sebuah pabrik tekstil berencana memangkas karyawannya hingga 500 orang. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, mengkonfirmasi rencana tersebut dan menyebutkan bahwa ada empat pabrik yang akan melakukan PHK dalam waktu dekat.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, secara terbuka mengungkapkan bahwa industri tekstil di Indonesia sedang menghadapi krisis serius yang ditandai dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam pernyataannya di Jakarta pada Selasa, 6 Agustus 2024, Arsjad menegaskan bahwa sektor tekstil memang sedang berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia mengalami kontraksi yang cukup signifikan pada triwulan II tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa industri ini mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 0,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Meskipun angka ini tampak kecil, pertumbuhan industri TPT dan pakaian jadi secara quarter-to-quarter (qtq) terkontraksi lebih besar, yaitu sebesar 2,63 persen.
Page 241 of 382