PT Primissima (Persero), sebuah perusahaan tekstil BUMN yang didirikan pada tahun 1971, saat ini menghadapi krisis keuangan yang serius. Direktur Utama PT Primissima, Usmansyah, menjelaskan berbagai faktor yang menyebabkan krisis ini, yang akhirnya berdampak pada dirumahkannya ratusan pekerja sejak bulan lalu.
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono, mengusulkan pemerintah untuk memberlakukan kembali pertimbangan teknis (pertek) dalam rangka menyelamatkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) domestik. Langkah ini dinilai penting untuk segera membendung arus impor tekstil dari Cina yang semakin deras.
Pelaku usaha pertekstilan mendesak pemerintah untuk segera menghentikan polemik kebijakan importasi yang melibatkan perseteruan beberapa kementerian. Mereka berharap pemerintah fokus menyelesaikan masalah utama yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan pabrik. Redma Gita Wirawasta, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), menyatakan bahwa semakin lama perdebatan mengenai aturan berlangsung, kondisi industri tekstil semakin memburuk akibat impor ilegal yang terus terjadi.
Page 241 of 367