Industri manufaktur, khususnya sektor tekstil, masih terjebak dalam gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus berlanjut. Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat angka yang mengkhawatirkan: sejak awal tahun 2023, lebih dari 7.200 pekerja di sektor tekstil menjadi korban PHK. Kabar terbaru tentang penutupan pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jawa Barat pada 2 November 2023 lalu menyisakan pertanyaan besar terkait nasib sekitar 700 karyawan yang belum jelas akan mendapatkan pesangon. Manajemen pabrik tampaknya lebih memilih menempuh jalur hukum dalam penyelesaiannya.
Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) menjadi sorotan utama dalam dunia industri tekstil Indonesia menjelang tahun 2024. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mengungkapkan pandangan mereka terkait permintaan kenaikan UMP sebesar 15% yang diajukan oleh serikat pekerja. Serikat pekerja telah menolak perhitungan UMP menggunakan rumus yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2023. Namun, API dan APSyFI menyuarakan pentingnya mempertimbangkan kenaikan UMP ini secara bijaksana, mengingat kondisi ekonomi global yang tidak stabil, yang juga berdampak pada Indonesia.
Pada malam Sabtu, tanggal 18 November, Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) Sulawesi Selatan menggelar acara megah, Inaguration and Fashion Tendance 2024, di Hotel Aston Kota Makassar. Bertema "Culture Revolution", acara tersebut juga menjadi momen pelantikan Badan Pengurus Daerah (BPD) APPMI Sulsel untuk masa bakti 2023-2028, dengan Ayu Gani terpilih sebagai Ketua BPD. Dalam sambutannya, Ayu Gani mengungkapkan komitmennya untuk mendukung produk lokal, terutama yang berasal dari Sulawesi Selatan. Menonjolkan semua produk UMKM menjadi fokusnya, dengan harapan untuk mendapatkan dukungan tidak hanya dari pemerintah Kota Makassar, tetapi juga menjalin kerjasama dengan daerah lain.
Page 241 of 248