Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengambil langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri tekstil dan otomotif di Indonesia. Dalam rangka mendukung agenda tersebut, Kemenperin mengimplementasikan berbagai program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan industri masa kini. Pada pembukaan Diklat 3in1 Operator Sewing Junior dan Perawatan Berkala Sepeda Motor di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menegaskan komitmen pemerintah untuk menyediakan SDM yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri. Dia menyatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki peluang yang menjanjikan berkat bonus demografi, dengan jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar daripada usia non-produktif. Hal ini membuka peluang bagi banyak tenaga kerja muda untuk dioptimalkan.

Pola tekstil tradisional Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang kaya dan beragam. Dari ujung barat hingga timur, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki pola tekstil yang unik, indah, dan sarat dengan makna simbolis yang dalam. Namun, dengan berjalannya waktu, pola tekstil tradisional Indonesia mengalami perkembangan yang menarik, mencerminkan adaptasi terhadap zaman yang terus berubah. Awalnya, pola-pola tersebut dihasilkan melalui teknik tenun tangan, sulaman, dan pewarnaan alami. Namun, dengan munculnya era industri tekstil, teknik pembuatan pola pun mengalami revolusi. Batik, sebagai salah satu contoh, mengalami evolusi dari pola sederhana menjadi karya seni yang semakin modern dan kontemporer. Inovasi-inovasi ini tidak hanya menambah daya tarik batik di dalam negeri, tetapi juga memperkenalkannya ke panggung dunia sebagai salah satu warisan budaya yang menakjubkan dari Indonesia.

PT Pan Brothers Tbk (PBRX), seorang emiten yang bergerak dalam manufaktur pakaian jadi, telah berhasil meraih validasi atas target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dari Science-Based Target initiatives (SBTi). Keberhasilan ini menandai langkah penting dalam upaya perusahaan untuk menjadi pelopor dekarbonisasi pada sektor manufaktur di Indonesia, khususnya dalam industri tekstil dan pakaian jadi (TPT). Direktur Pan Brothers, Fitri Ratnasari Hartono, menyambut baik validasi ini, menggarisbawahi pentingnya peran perusahaan dalam mendukung tujuan global untuk mengurangi dampak perubahan iklim. "Validasi ini menjadikan PBRX sebagai pelopor dekarbonisasi pada sektor manufaktur Indonesia yang targetnya telah divalidasi oleh SBTi," ujar Fitri.