Masalah limbah tekstil terus menjadi perhatian serius di Indonesia. Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2021, diperkirakan pada tahun 2030 industri tekstil Indonesia akan menghasilkan sekitar 3,9 juta ton limbah tekstil. Salah satu solusi yang dapat membantu mengatasi masalah ini adalah melalui program daur ulang pakaian.

Manfaat Program Daur Ulang Pakaian
Program daur ulang pakaian tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah, tetapi juga memiliki manfaat sosial yang signifikan. Clothes for Charity, sebuah organisasi yang fokus pada daur ulang pakaian, mencatat beberapa manfaat utama dari program ini:

Mengatasi Permasalahan Pakaian Layak Pakai: Program daur ulang pakaian menyediakan wadah bagi masyarakat untuk mendonasikan pakaian yang masih layak pakai. Ini membantu mengurangi jumlah pakaian yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

Menyediakan Pakaian Berkualitas dengan Harga Terjangkau: Program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat menengah ke bawah untuk memperoleh pakaian berkualitas dengan harga murah, atau bahkan gratis. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu.

Mendukung Pendidikan Gratis: Penjualan barang-barang hasil daur ulang dialokasikan untuk mendukung pendidikan gratis bagi anak-anak yatim dan dhuafa yang dibina oleh Yayasan Gemilang Indonesia. Dengan demikian, program ini juga berkontribusi pada peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak marginal.

Inisiatif Vasanta Group
Salah satu perusahaan yang aktif dalam program daur ulang pakaian adalah Vasanta Group dengan inisiatifnya yang disebut "The Renew Threads". Program ini mengajak seluruh karyawan Vasanta Group untuk mengumpulkan pakaian, buku, mainan, dan peralatan rumah tangga yang masih layak pakai.

Sejak awal 2023, program ini telah berhasil mengumpulkan sebanyak 100 kilogram barang yang terdiri dari berbagai jenis dan ukuran pakaian, buku, mainan, dan peralatan rumah tangga. Barang-barang tersebut kemudian disalurkan melalui Clothes for Charity pada 21 Mei 2024 untuk dijual kembali.

Menurut Nicholas Hum, Group CEO Vasanta Group, program ini bertujuan untuk mengurangi limbah tekstil serta mendukung upaya pemerintah dalam mendorong penerapan ekonomi hijau melalui pengelolaan limbah tekstil. "Kami menyadari dampak lingkungan dari limbah tekstil dan ingin menerapkan solusinya yang dimulai dari lingkungan kami. Program ini diimplementasikan secara internal dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari seluruh karyawan," ujar Nicholas Hum.

Apresiasi dan Harapan
Clothes for Charity mengapresiasi inisiatif Vasanta Group, mengingat banyaknya manfaat yang diperoleh dari program ini. Selain mengurangi limbah tekstil, program ini juga mendukung pemberdayaan masyarakat marginal. Muhammad Nur Aziz, Ketua Yayasan Gemilang Indonesia, berharap semakin banyak perusahaan dan organisasi yang menjalankan inisiatif serupa untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Selain mendukung pendidikan gratis, Clothes for Charity juga mengelola pakaian yang sudah tidak layak pakai melalui program Muslimah Preneur. Program ini memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan dari bahan daur ulang, seperti keset, tote bag, gamis, dan dompet. Barang-barang tersebut kemudian dijual kembali, dan keuntungannya diberikan kepada ibu-ibu yang ikut serta dalam program tersebut.

Program daur ulang pakaian seperti yang dilakukan oleh Vasanta Group dan Clothes for Charity merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah limbah tekstil di Indonesia. Program ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang signifikan, termasuk menyediakan pakaian berkualitas dengan harga terjangkau dan mendukung pendidikan gratis bagi anak-anak marginal. Dengan dukungan dari lebih banyak perusahaan dan organisasi, program daur ulang pakaian dapat memberikan dampak yang lebih luas dan positif bagi lingkungan dan masyarakat.