PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten industri tekstil, tengah menghadapi berbagai tantangan di tengah kondisi bisnis Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang masih penuh tekanan akibat masuknya barang impor. Direktur Utama BELL, Karsongno Wongso Djaja, mengungkapkan bahwa dukungan kebijakan pemerintah sangat dibutuhkan untuk membantu industri menghadapi tekanan ini, namun hingga kini hal tersebut belum terwujud.

Di tengah situasi yang sulit, BELL berfokus pada pendekatan kinerja yang adaptif dan inovatif demi mempertahankan pertumbuhan laba. Salah satu strategi perusahaan adalah mengembangkan lini produk ritel seperti JOBB dan Jack Nicklaus. Penyesuaian desain pakaian dilakukan agar tetap relevan dengan tren pasar yang berorientasi pada kebutuhan konsumen.

Untuk mendukung inovasi, BELL memanfaatkan divisi riset dan pengembangan (R&D) guna menciptakan produk yang mampu memenuhi permintaan pelanggan. Perusahaan juga merencanakan ekspansi jaringan ritel JOBB dan Jack Nicklaus dengan menambah jumlah outlet berdasarkan potensi wilayah yang dianalisis secara cermat. Hingga akhir 2024, BELL telah mengoperasikan 187 titik penjualan (POS) di seluruh Indonesia, terdiri dari 130 POS JOBB dan 57 POS Jack Nicklaus.

Pada awal 2025, BELL berencana meningkatkan kualitas produksi dengan memasang mesin washer dryer baru. Investasi ini bertujuan untuk memastikan kain berkualitas optimal sebelum diproses lebih lanjut, sekaligus mengurangi biaya operasional dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Dalam kondisi industri yang sulit, BELL tetap optimis melalui strategi inovatif, adaptasi pasar, dan pengembangan teknologi untuk menghadapi gempuran barang impor dan mempertahankan posisinya di pasar domestik.