Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada Jumat (21/2/2025), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menggandeng perusahaan pengelolaan limbah tekstil Pable untuk mendaur ulang setidaknya 100 kilogram seragam bekas karyawan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ASDP dalam mengurangi dampak lingkungan akibat limbah tekstil serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-12 tentang Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab.
Seragam bekas yang dikumpulkan berasal dari perubahan identitas perusahaan yang dilakukan pada 2023 bertepatan dengan HUT ke-50 ASDP. Proses daur ulang dilakukan melalui tahap penguraian serat (fiber processing) dan pemintalan benang (yarn spinning) hingga menghasilkan kain baru yang dapat dimanfaatkan kembali, termasuk untuk pembuatan seragam daur ulang bagi karyawan. Dengan metode ini, limbah tekstil yang sebelumnya dianggap tidak bernilai ekonomis dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat.
Limbah tekstil merupakan salah satu kontributor utama emisi karbon global. Menurut World Resources Institute, industri tekstil menyumbang sekitar 10% dari total emisi gas rumah kaca dunia. Oleh karena itu, upaya daur ulang yang dilakukan ASDP menjadi langkah nyata dalam mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ini.
Selain program daur ulang seragam, ASDP juga menjalankan berbagai inisiatif keberlanjutan lainnya. Hingga akhir 2024, perusahaan ini telah mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik melalui program Reverse Vending Machine (RVM), setara dengan 92.334 botol plastik yang berhasil didaur ulang. Program ini tidak hanya membantu mengurangi jejak karbon hingga 9 ribu kilogram, tetapi juga menyelamatkan 1.458 meter persegi ruang lingkungan.
Dengan berbagai langkah konkret ini, ASDP terus berkomitmen dalam mendorong praktik ramah lingkungan dan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.