Industri tekstil Indonesia tengah berada dalam kondisi kritis. Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, tutupnya pabrik-pabrik besar, dan melemahnya daya saing menjadi alarm keras yang tidak bisa lagi diabaikan. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer menyerukan agar semua pemangku kepentingan industri tekstil bersatu dan bergerak cepat menghadapi situasi ini.

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10% pada tahun 2025, atau setara dengan Rp643,5 miliar, naik dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp585 miliar. Tak hanya itu, laba bersih perseroan juga diproyeksikan naik 10% menjadi Rp13,2 miliar. Target ambisius ini disampaikan oleh perusahaan dalam siaran pers di Jakarta.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk segera bersatu dan bergerak cepat menghadapi krisis yang menghantui industri tekstil, salah satu sektor padat karya andalan Indonesia. Dalam acara Silaturahmi dan Halalbihalal “Bersatu Bangun Indonesia” bersama Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/4/2025), Noel menyampaikan peringatan tegas bahwa tanda bahaya bagi industri tekstil nasional sudah menyala.