Di tengah gejolak ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi, ada kabar baik bagi Sumatera Barat (Sumbar). Meskipun pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah masih di bawah tingkat pra-pandemi, Sumbar berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,62 persen pada tahun 2023. Meskipun angka ini masih di bawah ekspektasi, namun Sumbar berhasil menempati peringkat enam terbaik di antara provinsi-provinsi lainnya di Sumatera. Menurut Endang Kurnia Saputra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar, pertumbuhan ekonomi Sumbar bisa dioptimalkan dengan memfokuskan pada beberapa sektor yang memiliki potensi besar. Sejumlah sektor tersebut antara lain adalah jasa keuangan, pertanian, jasa pendidikan, konstruksi, perdagangan, dan pergudangan. Namun, fokus utama ke depan akan diberikan pada sektor industri pengolahan.
Kementerian Lingkungan Hidup Prancis telah mengajukan usulan penting kepada Uni Eropa untuk melarang ekspor pakaian bekas. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya yang semakin mendesak dari pemerintah untuk mengatasi masalah limbah tekstil yang semakin memburuk. Menurut data perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa telah mengekspor 1,4 juta metrik ton tekstil bekas pada tahun 2022, jumlah yang lebih dari dua kali lipat dari volume pada tahun 2000. Laporan European Environment Agency (EEA) menunjukkan bahwa sekitar 90% limbah pakaian bekas dan tekstil dari negara-negara Eropa diekspor ke Afrika dan Asia.
Industri tekstil Indonesia, yang merupakan salah satu sektor unggulan dalam perekonomian negara, mengalami tantangan berat pada tahun 2023. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan signifikan dalam kinerja ekspor industri tekstil, mencatat rekor terendah dalam sembilan tahun terakhir
Page 264 of 329