Ekonom Senior Mari Elka Pangestu baru-baru ini menyoroti dampak serius dari pelambatan ekonomi China terhadap pasar Indonesia. Salah satu masalah utama yang diidentifikasi adalah over capacity dalam sektor manufaktur Tiongkok yang menyebabkan banjir produk dari China ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Produk-produk konsumer akhir seperti sepatu, pakaian, dan mainan anak telah merangsek ke pasar domestik, mengancam keberadaan dan daya saing produsen lokal.
Industri tekstil dan pakaian jadi di Indonesia mengalami tekanan yang signifikan, dengan data terbaru dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan kontraksi sebesar 0,03 persen secara tahunan (year-on-year). Penurunan ini menjadi sinyal yang mengkhawatirkan bagi sektor industri yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia saat ini tengah menghadapi masa sulit. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa sektor ini mengalami tekanan berat, salah satunya disebabkan oleh ketidakmampuan produk lokal bersaing dengan produk-produk impor. Dalam konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta edisi Agustus 2024 di Jakarta, Sri Mulyani menyampaikan bahwa pada kuartal II-2024, pertumbuhan sektor TPT berada pada titik nol persen, mencerminkan stagnasi yang mengkhawatirkan.
Page 259 of 405