TikTok, platform media sosial yang beberapa waktu lalu kerap dianggap sebagai ancaman bagi bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) tekstil di Indonesia, kini menjadi salah satu pendorong utama dalam memperluas pasar bagi pelaku UKM yang mampu beradaptasi dengan digitalisasi. Salah satu contoh sukses adalah yang dialami oleh Kencana Putri Batik, yang berhasil meningkatkan penjualannya melalui TikTok dan Tokopedia. Putri Ajeng Bekti Pertiwi, pendiri Kencana Putri Batik, memilih TikTok sebagai platform penjualan sejak tahun 2021 karena melihat potensi besar dan tingginya interaksi yang ditawarkan. Ia menilai TikTok sebagai tempat yang cocok untuk mempromosikan produknya. Dengan memulai membuat konten video di TikTok, Putri berhasil mendapatkan tempat di for you page (FYP) TikTok dengan cepat, yang menjadi titik balik dalam membangun bisnisnya di platform tersebut.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia masih terjebak dalam serangkaian polemik yang memicu sepi pesanan, memaksa berlanjutnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, dalam periode Januari hingga pertengahan Februari 2024, setidaknya 5.300 karyawan industri tekstil telah di-PHK. PT Sai Apparel Garmen di Semarang menyumbang sekitar 5.000 PHK, sedangkan PT Sinar Panca Jaya Tekstil Kota Semarang menyumbang sekitar 300 PHK.
Mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion (KTF) Universitas Multimedia Bandung (UM Bandung) dari angkatan 2020 baru-baru ini menggelar pameran yang mengagumkan, yang mereka sebut sebagai Artma Kala Exhibition. Pameran ini berlangsung di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) di Jalan Naripan Nomor 06-09, Kota Bandung, Jawa Barat, dari tanggal Sabtu hingga Rabu, 17 hingga 21 Februari 2024. Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora UM Bandung, Nanang Rizali, membuka acara dengan meresmikan pameran tersebut dengan gunting pita, dihadiri oleh para tamu undangan serta pengunjung pameran.
Page 271 of 325