Teknologi dan industri tekstil telah menjadi dua elemen yang tidak terpisahkan dalam perkembangan industri kreatif di Indonesia. Terutama, ketika membahas tentang tenun tradisional, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia. Perpaduan antara teknologi modern dan keterampilan tradisional dalam pembuatan kain tradisional tidak hanya menjaga keaslian seni tenun, tetapi juga memungkinkan industri kreatif untuk terus berkembang. Dahulu, pembuatan kain tradisional dilakukan secara manual dengan alat tenun sederhana. Namun, dengan kemajuan teknologi, para pengrajin tradisional kini dapat memanfaatkan mesin tenun modern untuk mempercepat proses produksi tanpa mengorbankan kualitas kain. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi tetapi juga memungkinkan para pengrajin untuk menciptakan desain yang lebih rumit dan inovatif, serta memperluas pasar potensial untuk produk tekstil tradisional Indonesia.
Resesi ekonomi yang melanda Jepang dan Inggris ternyata tidak hanya menjadi masalah domestik bagi kedua negara tersebut, tetapi juga memiliki dampak yang dirasakan secara global, termasuk bagi ekspor Indonesia. Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, mengungkapkan bahwa sektor tekstil, alas kaki, hasil laut, dan perikanan Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu yang terdampak secara signifikan oleh resesi tersebut. Menurut Eko, meskipun dampaknya masih terbatas pada tahap ini, namun beberapa sektor ekspor Indonesia, seperti tekstil, alas kaki, hasil laut, dan perikanan, kemungkinan akan merasakan pengaruhnya. Hal ini terutama terlihat seiring dengan menipisnya surplus dagang Indonesia.
Dalam persiapan menyambut bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, pengusaha konveksi dan tekstil rumahan tengah bergerak cepat menghadapi lonjakan permintaan yang diharapkan. Ketua Indonesia Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB), Nandi Herdiaman, memproyeksikan kinerja industri kecil menengah (IKM) tekstil dapat meningkat hingga 70 persen pada bulan Februari ini. Menurut Nandi, pada bulan Januari lalu, kinerja IKM tekstil sudah mencapai angka 30 persen, dan ia berharap akan melonjak hingga 70 persen menjelang akhir bulan ini. Saat ini, anggota IPKB sudah mulai menerima pesanan dari berbagai pemilik merek yang akan dijual pada periode Ramadan dan jelang Idul Fitri. Bahkan, pesanan untuk hari raya umat Muslim ini sudah masuk sejak awal tahun ini.
Page 272 of 325