Pada Natal tahun 2023, pemerintah menetapkan tambahan cuti bersama yang memberikan tambahan waktu libur selama 4 hari dari tanggal 23 hingga 26 Desember. Meskipun menjadi momen menyenangkan bagi banyak orang, keputusan ini telah menimbulkan kekhawatiran dalam sektor tekstil Indonesia. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, menyuarakan kekhawatiran akan dampak buruk yang mungkin terjadi pada sektor hulu tekstil. Menurutnya, libur panjang ini dapat menjadi beban tambahan karena gangguan transportasi logistik bahan baku dapat mempengaruhi kinerja pabrik yang saat ini hanya beroperasi pada tingkat utilisasi sebesar 45%.

Para pengusaha di industri tekstil menghadapi tantangan yang semakin berat terkait dengan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada tahun 2024. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, mengakui bahwa kondisi industri tekstil belum menunjukkan pertumbuhan yang positif. Selama setahun terakhir, industri tekstil dan pakaian jadi mengalami pertumbuhan negatif berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Data BPS menunjukkan bahwa pada kuartal 2 tahun 2022, industri tekstil mengalami pertumbuhan sebesar 13,74%, sementara pada kuartal 3 tumbuh 8,09%, dan pada kuartal 4 hanya tumbuh 3,61%. Namun, pada tahun 2023, pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi menunjukkan angka negatif, dengan -1,7% pada kuartal 1 dan -2,7% pada kuartal 2.

Pasar tekstil di Jakarta, yang sebelumnya dikenal akan keramaian dan kegiatan tawar-menawar yang bersemangat, belakangan mengalami penurunan aktivitas yang signifikan. Tampaknya, suasana sibuk dengan pembeli dan pedagang yang menjadi pemandangan biasa di beberapa pasar terkemuka di Ibu Kota kini telah redup. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan, di mana sebenarnya pelanggan setia pasar tekstil beralih? Di tengah kepadatan lalu lintas di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada suatu siang, aktivitas dagang berbeda dari keramaian luar pasar. Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang pada lantai dasar tampak ramai dengan calon pembeli yang berkeliling. Namun, lonjakan pengunjung ini tidak berdampak signifikan pada penjualan pedagang tekstil di dalam.