Kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) dalam sebulan terakhir mulai menekan kinerja eksportir Indonesia. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), Toto Dirgantoro, menyebut dampaknya memang belum terlalu signifikan karena masih tahap awal, namun sudah terasa di sejumlah sektor.

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) menyatakan ke khawatirannya terhadap implementasi kebijakan Tata Niaga Impor pakaian jadi yang tertuang dalam PERMENDAG 17 2025 sebagai revisi dari PERMENDAG 8 2024 dimana pada pelaksanaannya mengacu pada PERMENPERIN 27 2025. Kekhawatiran ini berkaca pada produk benang dan kain yang sudah diberlakukan kuota melalui Pertimbangan Teknis (PERTEK) yang diterbitkan Kementerian Perindustrian namun importasinya terus naik hingga mengakibatkan puluhan perusahaan tutup dan ratusan ribu karyawannya di PHK.

Pameran Intertextile Shanghai Apparel Fabrics yang dibuka hari ini di National Exhibition and Convention Center (NECC) Shanghai diperkirakan akan menarik lebih dari 3.700 peserta dari 26 negara dan wilayah, yang siap untuk berkolaborasi dengan pembeli internasional dan domestik serta memperkuat jaringan di industri tekstil global.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), memperkenalkan tiga produk pelaku usaha UKM Babel.

Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia menunjukkan kinerja positif dengan naik ke level ekspansi 51,5 pada Agustus 2025. Namun, kabar baik ini belum dirasakan secara merata, terutama di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT). Industri hulu tekstil masih terjebak dalam kontraksi, dengan tingkat utilisasi rata-rata pabrik di bawah 50%.