Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, secara terbuka mengungkapkan bahwa industri tekstil di Indonesia sedang menghadapi krisis serius yang ditandai dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam pernyataannya di Jakarta pada Selasa, 6 Agustus 2024, Arsjad menegaskan bahwa sektor tekstil memang sedang berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia mengalami kontraksi yang cukup signifikan pada triwulan II tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa industri ini mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 0,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Meskipun angka ini tampak kecil, pertumbuhan industri TPT dan pakaian jadi secara quarter-to-quarter (qtq) terkontraksi lebih besar, yaitu sebesar 2,63 persen.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani, memperkirakan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan terus berlanjut di 2024. Ia mengatakan industri yang berpotensi melakukan PHK adalah industri padat karya berorientasi ekspor seperti sektor garmen atau tekstil.